Syekh Abdul Qadir Al Jailani dikenal karena kejujurannya. Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Muhammad Hafil. Foto: IST. Kejujuran Syekh Abdul Qadir Al Jailani. Foto: Sheikh Abdul Qadir Jailani. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sebuah cerita mengenai kejujuran al-Jailani. Disebutkan bahwa watak tersebut sebagai buah pendidikan orang tuanya sekaligus
Syekh Abdul Qadir tidak hanya dikenal sebagai maestro dalam bidang ilmu tasawuf. Seperti disampaikan cendekiawan Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, alim tersebut juga menguasai 13 bidang ilmu sains. Menurut cucu ke-25 dari ulama abad ke-12 M itu, beberapa kajian yang digeluti sang mujadid ialah astronomi dan medis atau kedokteran. Penamaan jalan sufistiknya, yakni Tarekat Qadiriyah, cenderung mengemuka beberapa tahun sesudah wafatnya. Sebagai catatan, Syekh Abdul Qadir berpulang ke rahmatullah pada malam Sabtu, tanggal 8 Rabiul Akhir 561 H. Jenazahnya dimakamkan pada malam itu juga di madrasahnya, Babul Azaj, sekitaran Baghdad. Lautan manusia mengiringi prosesi pemakaman. Pokok ajaran tarekat itu adalah pertama, akidah yang benar. Pada masa hidupnya, Syekh Abdul Qadir selalu mewanti-wanti pentingnya berakidah seperti generasi salaf. Di samping itu, akidah yang dijalankannya ialah Ahlussunah waljamaah aswaja. Caranya dengan berusaha sungguh-sungguh dalam memahami dan mengamalkan Alquran dan Sunnah Nabi SAW. Dengan begitu, seseorang akan mendapatkan petunjuk dalam menapaki jalan thariq yang menyampaikan ke hadirat Allah SWT. Kedua, dalam ajaran Tarekat Qadiriyah, seorang murid atau salik dituntut untuk mempunyai sikap mubtadi. Maknanya, mengikuti dengan berbagai sifat uta ma. Pada praktiknya, mereka gemar membersihkan hati dan pikiran. Dengan begitu, tangan dan kaki akan ringan dalam berbuat kebajikan dan menolak kemungkaran amar ma'ruf nahi munkar. Ketiga, aspek sosial juga di tekankan. Para salik mesti menjaga kehormat an para mursyid, bergaul baik dengan sesama ikhwan, serta memberikan nasihat kepada sesama Mukmin. Menjauhi permusuhan serta senang memberikan pertolongan, baik dalam masalah agama maupun dunia. Itulah cerminan pribadinya. Keempat, setelah ajaran dasar tersebut dihayati dan diamalkan, para murid dapat menjalani berbagai tahapan maqam kerohanian. Inilah yang diistilahkan sebagai riyadhah latihan dan mujahadah kesungguhan dalam membiasakan jiwa dan raga untuk taat kepada Allah SWT. Untuk tahap awal, mereka akan pertama-tama berbincang dengan guru. Lantas, syekh akan menyampaikan wejangan, pembaiatan, serta pembacaan doa-doa. Untuk tahap selanjutnya, tiap murid berkomitmen untuk menempuh jalan Illahi dengan didampingi oleh syekh. Fase ini membutuhkan waktu yang cukup panjang, bisa menghabiskan durasi bertahun-tahun lamanya. Dalam tahapan ini, murid diberi ilmu hakikat oleh gurunya. Oleh sebab itu, seorang salik harus yakin atas perjuangannya dan tetap bersemangat untuk melawan hawa nafsu dan melatih dirinya.
Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dikarunia kemampuan “membaca” manusia. Beliau mampu menyelami dimensi rahasia sifat manusia yang tak tampak di mata manusia biasa. Sebuah kisah dari hikayat Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani di bawah ini dapat menjadi contoh konkret untuk mempermudah pemahaman kita mengenai hikmah atas karunia dan jalan takdir manusia.
JAKARTA, - Kisah hidup ulama sekaligus kakek buyut Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Syekh Nawawi Al Bantani, akan diangkat menjadi film oleh Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara Abadi Initiative SNA Initiative. Saat menerima audiensi Mizan Productions dan Yayasan Surya Nusantara pada Rabu 31/5/2023, Ma'ruf menyampaikan dukungan atas rencana pembuatan film tentang ketokohan Syekh Nawawi Al Bantani. "Tokoh Syekh Nawawi Al Bantani sangat penting dan kalau itu dijadikan film saya kira ini adalah tokoh yang sangat menarik," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, Rabu, dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik juga Soal Menkominfo Pengganti Johnny Plate, Maruf Amin Tunggu Saja Masduki menuturkan, Syekh Nawawi Al Bantani adalah guru dari syekh atau ulama yang banyak menyebarkan agama Islam di Indonesia, misalnya Kiai Cholil Bangkalan, KH Hasyim Asy'ari, dan KH Ahmad Dahlan Masduki melanjutkan, dalam audiensi ini, Ma'ruf sempat bercerita soal peran buyutnya dalam peristiwa Geger Cilegon pada 1888 lalu. Geger Cilegon merupakan peristiwa perlawanan rakyat Banten melawan pemerintahan Hinda Belanda. "Geger Banten ini dalam sejarah dicatat sebagai sebuah revival kebangkitan gerakan kebangkitan para ulama di Indonesia yang kemudian akhirnya melahirkan bibit-bibit nilai-nilai kebangsaan, nah di antara nilai kebangsaan dan religiusitas yang dibahas bersama Wapres,” kata Masduki. Baca juga Maruf Amin Mengaku Sudah Silaturahmi dengan Tokoh NU yang Masuk Bursa Cawapres Ma'ruf juga memberikan arahan agar film tersebut nanti mempunyai dimensi sejarah kebangsaan sekaligus menjelaskan tentang latar belakang keagamaan dan keilmuan dari Syekh Nawawi Al-Bantani bersama silsilah keilmuannya dengan ulama-ulama nusantara. Adapun pihak Mizan Productions mendatangi Ma'ruf untuk meminta doa restu dalam rencana pembuatan film tentang Syekh Nawawi Al Bantani. "Saya ada rencana karena Mizan dari dulu kan memang kita fokus untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia, buku-buku intelektual Islam terutama ulama-ulama Indonesia, jadi saya mau minta izin restu dari Pak kiai,” kata Direktur Utama Mizan Productions Irfan Bagir. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kenyataan ini tidak menyeret Abdul Qadir ke dalam kelamnya kebodohan dan ketidak berdayaan. Justru keadaan ini menjadikannya pribadi yang penuh dengan keyakinan, optimis dan senentiasa membangun jiwa maupun keilmuanAl-Jailani mengajarkan: berbagai disiplin ilmu keislaman, seperti Tauhid, Fiqih, Tafsir, hingga Tasawuf.
Specialties City
Sekitar21 hari sejak Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus pertama Covid-19 pada 2 Maret 2020 lalu, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) memberikan Hizib Autad ciptaan Syekh Abdul Qadir Jailani untuk menangkal wabah.. Hizib Autad itu Gus Mus sampaikan lewat akun Instagram pribadinya @
Kunjungan Cicit Syekh Abdul Qodir Al-Jailany di PP Thariqul Mahfudz Melaya JEMBRANA Syekh Ibrahim Al-Jailani lakukan safari dakwah dan kunjungan ke beberapa Pondok Pesantren di Indonesia. Syekh Ibrahim bin Syeikh Amin Al-Jailani merupakan cicit Syekh Abdul Qodir Al-Jailani keturunan yang ke 28 berasal dari Libanon. Rabu 27 Oktober 2021, Syekh Ibrahim Al-Jailani lakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Thariqul Mahfudz yang berada di Dusun Sumbersari, [...] October 29, 2021 Reportase 0
SMKS SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI SMKS SYEKH ABDUL QODIR AL JAILANI. Sinkronisasi terakhir : 08 Desember 2023 pkl 13:27:13.127. Unduh Profil. Data Sekolah Kita

Bangga? Tentu. Pagi itu, Selasa 27/03, masjid Pondok Pesantren Wisata An-Nur II sejak usai dilaksanakannya sholat Subuh terdengar gema tausyiah. Bukan majelis biasa, pagi itu, malaikat pun serasa turut hadir menyimak. Pada kunjungan keduanya ini 27-28/03, berkenan Syekh Amin bin Muhammad Ali Ad-Duhaby Al-Jailani menyampaikan banyak nasihat kepada para santri. Mereka disuplai lewat ajakan lembutnya agar setiap waktu tidak putus-putusnya mengingat Allah SWT dengan membaca dzikir. “Hanya perlu 4 sampai 6 menit saja setiap selesai salat.” Tegasnya. *Biografi Singkat Syekh Amin Ayah beliau Syekh Muhammad Ali. Terlahir sebagai cucu ke-26 Syekh Abdul Qadir Al-jailani, beliau murni bertumpah darah Turki. Atas instruksi ayahnya, Amin Kecil berhasil menamatkan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah-nya di kampung sendiri, Lebanon. Tahun 2018 ini, umurnya telah genap 70 tahun. Beliau adalah bapak dari 18 anak dari keempat istrinya. *Berjuang di Indonesia “Hampir seluruh kawasan Indonesia pernah beliau kunjungi.” Begitu kata Ismail, Pendamping setia Syekh Amin sejak 4 tahun silam. Banten, Jawa Barat, merupakan kota pertama beliau mendarat di Indonesia. Dan di kota itu lah Ismail berjumpa dengan ulama yang beraliran Sufisme ini. Mulanya, terhitung satu dua daerah saja yang dicanangkan sebagai objek utama beliau berdakwah. Namun seiring alur waktu, tahun 2016 beliau mulai mengembangkan sayapnya di berbagai kota-kota besar. Seperti Pekalongan, Cirebon, Malang dan sekitarnya. *Melihat Kampung Bahasa Sore cerah pantas bersanding wajah ceria. Dari pintu mobil Alphard, turun sosok dengan gamis khas Timur Tengahnya. Syekh Amin, menyiratkan senyum bahagia saat para santri asrama bahasa Arab menyanyikan lagu sambutan. Beliau menyinggung 3 asas pokok alasan mengapa kita harus belajar bahasa Arab. Sebab, nabi kita sendiri orang arab yang tentunya berbahasa Arab, pula Al-Quran sebagai mu’jizat agung itu berlafadzkan Arab, serta seluruh penduduk surga yang berbahasa Arab. Seperti realita kehidupan, jika kita cinta seorang, niscaya hal lain yang bersangkutan dengannya akan kita cintai juga. “Begitupun cinta kita pada bahasa Arab yang boleh jadi perantara cinta kita padanya, Rasul”, tutur beliau di tengah penyampaiannya. Di akhir kesempatan itu Beliau sempat berpetuah, “Siapa saja di antara kalian yang nanti selamat di akhirat, tolong bantu sahabat samping kalian. Karena tiada yang tahu siapa yang ditakdirkan selamat”. *Hadiah dari Lebanon Syekh Amin sangat senang berada di An-Nur II, dan sebagai kenang-kenangan, beliau memberikan sejumlah hadiah. Menjelang waktu dhuha kemarin, Selasa 27/03 secara simbolis beliau memberikan sebuah kenangan kepada pengasuh, Dr. KH. Fathul Bari, M. Ag berupa Imamah khas Turki. Dan di malam harinya, bagi santri yang dapat menjawab pertanyaan beliau, dihadiahkan sebuah kopyah khas Turki warna putih dengan warna merah di atasnya. “Imamah itu adalah kebanggaan bangsa Turki. Sangat identik sekali dengan kebiasaan para sufi”, terang Ismail. Atas isyarat itu, beliau berharap bila mana Pondok Pesantren Wisata An-Nur II ini kedepannya bersinar lebih terang. Layaknya filosofis nama pendiri “Badrun” yang berarti Purnama. “Purnama adalah yang paling mencolok di antara bintang lain”, begitu pungkas beliau. Pewarta Ilham Editor Izzul Haq

. 118 227 215 195 382 214 282 407

syekh amin al jailani